Rabu, 25 Maret 2009

Menyelami makna dan hakikat cinta



Cinta, satu kata yang rasanya tidak akan pernah lepas dari ucapan manusia. Satu kata yang memiliki makna banyak, sehingga bermacam-macam orang mengartikan kata cinta ini. Ada yang mengartikan bahwa cinta adalah ketika ada dua orang insan yang saling menyayangi, mengasihi. Ada pula yang mengatakan bahwa, cinta adalah pengorbanan, cinta adalah memberi, menyayangi, dan masih banyak makna cinta, sehingga tidak sedikit yang khirnya menyalahartikan makna cinta ini.

Namun yang coba akan saya tulis adalah makna hahikat dan kekuatan cinta itu sendiri (the power of love). Setiap orang pasti memiliki cinta, karena ia adalah fitrah yang diberikan Allah kepada kita, seorang penjahat atau pembunuh sekalipun, saya yakin mereka masih memiliki rasa ini. Saya dapat mengartikan bahwa cinta adalah satu perasaan yang akan menimbulkan rasa sayang, taat, rela berkorban, kagum, dan mengasihi. Selain itu juga, cinta adalah rasa memilikinya seseorang kepada sesuatu.

Bila kita gambarkan, cinta adalah awal dari lahirnya rasa-rasa yang lain seperti yang tertulis dalam pengertian di atas. Banyak contoh yang dapat kita lihat, bagaimana rasa cinta seorang ibu kepada anaknya, manusia mana yang sanggup menahan sakitnya mengandung selama Sembilan bulan, dengan jerih payah dan pengorbanan yang luar biasa, tidur tak nyaman, setiap malam harus terjaga, dan yang lebih luar biasa lagi adalah, sebuah pengorbanan antara hidup dan mati ketika sang ibu melahirkan anak-anaknya,tidak cukup itu, ketika si anak lahir, semakin berat pengorbanannya, ketika haru menyusui, tidak mengenal apakah siang atau malam, tapi atas dasar cinta inilah, tak pernah ibu kita mengeluh, lalu kemudian menyerah, jangankan untuk membiarkan sang anak terjatuh, melihatnya menangis pun ia tidak rela, hanya satu yang menjadi dasar dan kekuatan yang maha dahsyat, yaitu cinta, ya….cinta ibu kepada anak-anaknya.

Sahabat, itulah makna cinta yang sesungguhnya, ia mampu memberikan kekuatan maha dahsyat, yang mampu mengalahkan apa pun. Seandainya kita renungkan, siapa sebenarnya yang mencintai ita selama ini, ibu kita, benar, karena begitu besarnya rasa cintanya pada kita. Sahabat, ternyata yang lebih mencintai kita selama ini, mulai kita ada di alam ruh, lalu kemudian terlahir hingga akhir hidup kita, ialah Allah.siapa yang selama ini memberikan rizqi, memberikan nikmatnya bernafas, melihat, dan semua kenikmatan-kenikmatan yang kita miliki, kalau bukan karena cintanya Allah kepada kita, lalu apa?. Coba kita tanyakan pada hati kita, siapa yang kita cintai selama ini, harta, jabatan, tahta. Ingat, semuanya akan lenyap dan meninggalkan kita ketika nafas ini terhembus untuk terakhir kalinya, hanya satu yang tidak akan pernah meniggalkan kita, dan Dialah Allah, Dzat yang Maha mencintai dan menyayangi hamba-hambanya. Maka, cintailah Allah melebihi apa pun, karena ketika cinta Allah hadir dalam diri kita, maka cinta itu pun akan mengalir kepada orang-orang tedekat kita, ibu, ayah, adik, kakak dan semua yang ada dalam hidup kita, itulah bingkai cinta yang sesungguhnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar